Fire Pump Grundfos – Paket pompa pemadam kebakaran handal

by admin

Fire Pump Grundfos – Paket pompa pemadam kebakaran handal

Ada tiga pilihan menurut NFPA yaitu penggerak elektrik motor, penggerak diesel engine, dan penggerak steam turbine, untuk kebutuhan di Indonesia lebih banyak di pilih kombinasi diesel engine driven dan electric motor driven. Banyak pilihan yang bisa dilakukan untuk fire fighting pumps ini.

       

PT. TBA – Dealer Resmi Grundfos

PT. Toyasae Berkah Abadi, Sebagai Profesional Dealer Grundfos kami menyediakan fire pumps dengan berbagai standard yaitu antara lain NFPA 20 standard dan UL/FM listed.
Fire system mengacu pada standarisasi fire pumps antara lain adalah NFPA standard, LPC yang sebelumnya di kenal dengan nama FOC, Vds, JIS, SA, PSB dan SNI.

Ada satu pertanyaan mengapa menggunakan standard NFPA karena NFPA standard ini banyak di gunakan dan diadosi oleh banyak negara sebagai acuan untuk pompa pemadam kebakaran atau fire fighting pumps, pada standard NFPA menjelaskan performance detail pumps, system penggerak baik diesel maupun elektrik, menjelaskan detail control panel dan kesemuanya itu menjadi acuan bagi UL maupun FM untuk memberikan evaluasi dan approval nya.

Di Indonesia standard NFPA ini juga di adopsi oleh SNI untuk di pergunakan sebagai standarisasi Fire pumps di berbagai gedung di Indonesia, dan di dunia internasional di butuhan untuk approval dan listed dari UL/FM.

Fire pumps UL/FM ini di butuhan untuk standard fire fighting yang tinggi menyangkut premi asuransi dan keyakinan akan safety standard yang tinggi.

Badan yang memberikan pengesahan fire fighting system di internasional adalah : Factory Mutual – “FM approval” – (NFPA 20 Standards) dan Underwriters Laboratory – “UL Listed” – (NFPA 20/UL448 Standard)

 

NFPA standard juga mengeluarkan layout design typical installation fire pumps sebagai berikut :

Berbagai jenis dan kombinasi fire pumps ini bisa di pilih berdasarkan kriteria : penggunaan fasilitas bangunan, jenis dan type pompa fire pumps berdasarkan kapasitas US Gpm dan posisi hisap pompa, untuk negative suction maka NFPA menyarankan menggunakan pompa fire pumps jenis turbine, dan positive suction NFPA menyarankan fire pumps horizontal split case atau horizontal end suction pumps sebagai pilihan.

 

Sesuai standard NFPA 20 atau standard SNI, bahwa pompa harus terendam air (positive suction) seperti yang tertulis secara implisit dan mengatur bahwa pompa harus “terendam air” dengan kedalaman cukup untuk “menjamin tersedianya NPSH sebagai pencegah terjadinya kavitasi berlebihan”.

 

Seperti pada gambar tersebut diatas kelengkapan fire fighting system yang mengacu pada instalasi pompa pemadam tetap harus memiliki relief valve yang berfungsi untuk mengantisipasi bila terjadi tekanan berlebih, misalnya diesel engine over run atau terjadi back pressure yang berlebihan, dengan demikian system tetap aman terproteksi dengan baik.

 

Adanya instalasi water meter di dalam system fire fighting pumps ini bertujuan mengukur flow pada saat pengujian yang dari pihak yang berwenang dari gedung maupun dari dinas pemadam kebakaran.

 

Jalur keluaran pipa dari skid rangkaian pompa pemadam kebakaran ini akan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu menuju ke reservoir air untuk flow meter dan relief valve, kemudian menuju ke system sprinkler, dan menuju ke system hose.

 

 

Batasan Tekanan maximum  sesuai dengan standard NFPA maupun SNI bahwa pada titik di manapun pada sistem, setiap saat, tidak boleh melebihi 24,1 bar (350 psi), dan tekanan minimum  pada keluaran terjauh 6,9 bar untuk selang 65 mm;  4,5 bar untuk selang 40 mm.

Aturan terkait dengan kecepatan maximum dalam pipa ? secara umum biasanya kecepatan aliran dibatasi tidak lebih dari 3 m/dtk ;  atau dengan kecepatan minimum 2 m/dtk, namun di perbolehkan jika ada desainer yang membatasi kecepatan 3 m/dtk dalam riser,  dan  1.8 m/dtk dalam common supply pipe.

Mesin diesel untuk penggerak pompa kebakaran harus menggunakan tipe pembakaran kompresi (compression ignition type), Mesin diesel dengan pembakaran yang menggunakan percikan (Spark-ignited internal combustion engines) tidak boleh digunakan. (i.e. natural gas, propane atau gasoline). Rated at SAE Conditions 77°F (25°C) and 300 ft (91.4 m) above sea level, Mesin diesel juga harus memiliki paling kurang 10% reserving horsepower.

Ada tiga pilihan menurut NFPA yaitu penggerak elektrik motor, penggerak diesel engine, dan penggerak steam turbine, untuk kebutuhan di Indonesia lebih banyak di pilih kombinasi diesel engine driven dan electric motor driven.

Banyak pilihan yang bisa dilakukan untuk fire fighting pumps ini, di antaranya adalah standard pemilihan fire fighting pumps berdasarkan jenis pompa fire adalah:

  1. Fire fighting pumps menggunakan jenis pompa horizontal end suction pumps seperti Grundfos Fire pumps NKG dengan kapasitas sesuai NFPA standard adalah 750 Us Gpm dan head sampai 120 m.
  2. Fire fighting pumps menggunakan jenis pompa Horizontal split case pumps type Fire fighting pumps LS, dengan kapasitas 1250 Us Gpm dan head 200 m.
  3. Sedangkan Grundfos turbine pumps di design sedemikian rupa untuk kapasitas s/d 5000 Us Gpm dan head 350 m.
  4. Diesel Engine yang dipergunakan adalah merek Clarke, dan sebagai alternative tersedia merek cummins dan yang lainnya, sedang motor listrik Motor listrik yang digunakan adalah Western, dan Teco.
  5. Dan Jockey pumps menggunakan jenis pompa type CR, jockey pumps di design untuk mempertahankan tekanan pompa agar tidak turun akibat kebocoran atau penggunaan kecil.

NFPA 20 standard yang diadopsi oleh SNI standard mendefinisikan fire fighting pumps jenis centrifugal dengan kriteria sebagai berikut : Pompa harus berkemampuan tidak kurang dari 150% kapasitas nominalnya pada head total tidak kurang dari 65% dari head nominal totalnya. Head total pada saat katup tertutup tidak boleh melebihi 140% dari head nominal total.

Fire fighting pumps menggunakan control panel khusus untuk fire pumps yang lebih mengutamakan safety atau keamanan property atau manusianya hal ini berbanding terbalik dengan panel control listrik pada umum nya yang lenih mengutamakan system operasi nya di bandingkan dengan safety keamanan property nya.

Kesimpulannya adalah, dalam pemilihan pompa pemadam kebakaran atau fire fighting harus memperhatikan kaidah ketentuan kapasitas dan head sesuai dengan NFPA 20 standard, berikut nya memperhatikan system fire pumps nya apakah menghisap air atau bak/tangka di atas, jika bak di bawah maka usulan memakai pompa turbine fire pumps adalah yang terbaik. Kemudian ketentuan terkait dengan pemilihan head yang harus menambahkan 6.9 bar untuk titik terjauhnya agar sesuai dengan ketentuan NFPA standard, dengan ukuran pipa yang di buat sedemikian rupa agar velocity tdk lebih dari 3 m/s.

FEATURE PRODUCTS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×